Langsung ke konten utama

[Part 1] Titik balik rasa sakit

 Kepada dirimu...


Aku minta maaf sudah terlalu sering menyakiti hatimu dan mengecewakanmu.

Tapi sekali lagi maaf, bahwa jujur... aku bahagia dengan suasana ini.

Mencekam, perasaan bersalah, namun aku juga merasa bebas.

Selama ini kau pun pasti menahan rasa kekecewaanmu

Aku minta maaf belum bisa menjadi seperti harapanmu

Tapi aku menyayangkan, jika kau hanya melihat dari kesalahanku

Jujur, selama ini aku sakit karenamu

Tapi aku menyayangimu dan ku tahu begitu pun dirimu

Aku harus mengendalikan rasa sakitku terlebih dahulu, sebelum menghibur rasa sakitmu

Meskipun begitu, sikap kasarku tak bisa dibenarkan

Aku ingin kita saling memahami dari sudut pandang satu sama lain

Aku mengagumimu selalu ! 

Ku ikuti setiap langkahmu

Tapi aku sedih, disaat aku melenceng dari langkahmu, kau sebut diriku penghianat

Dan mempertanyakan siapa yang ku ikuti?

Aku ingin seperti dirimu!

Hanya saja dengan langkahku sendiri

Kau selalu membanggakan bahwa tapakmu dalam dan berbekas

Aku pun ingin seperti itu!

Namun kemudian aku tersadar dan kembali lagi setelah tapak pertamaku yang dangkal

Aku mengikuti tapakmu..

Namun kini diumurku yang dua puluh sekian, jejak ku masih belum ada

Dan kau menghentikan tapakmu

Aku baru memulai tapak dangkal ku saat ini

Disaat orang sepantaranku sudah memiliki tapak yang dalam


[September 2020, disaat aku bisa melihat mu tanpa amarah]



Diwaktu ini, adalah puncak dari rasa sakit ku..

Namun juga titik balik pada pikiranku

Mencoba mengerti pikiran orang yang membuat ku sakit

Memahami perasaan orang yang membuat ku sakit

Marah, gelisah, lega menjadi satu

Menata pikiran ternyata tak semudah itu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI AIR

AIR karya  : Dwi Fakhrulia air.. beningmu bagikan prmata yang berharga yang selalu dicari manusia untuk kepentingan segalanya sejukmu bagaikan udara pagi yang belum terkena polusi yang menyegarkan pikiran dan hati juga menyehatkan jasmani air... banyak yang membutuhkanmu tapi juga banyak yang menghamburkanmu walau kami tau kau tak pernah habis tapi kami takkan buatmu menangis karna ulah kami yang egois air.. kami takjub akan keindahan dan manfaatmu terkadang kau banyak bagaikan laut dan sedikit bagaikan tetesan embun kami takjub akan siklusmu siklusmu bagaikan rotasi bumi yang tak pernah berhenti berputar agar kehidupan kami tetap berjalan terima kasih air.. jasamu sungguh takkan terbalaskan

PUISI RAHASIA HATI

RAHASIA HATI karya  : Dwi Fakhrulia kau seseorang yang ku damba tapi hanya ku pendam dalam hati karena tak mau kutunjukkan meski lewat ekspresi,kata,nada,ataupun sejenisnya cukup hanya hati ini, aku, dan Allah saja yang tahu karna tak perlu dengan kata cinta ini tumbuh dengan sendirinya tumbuh bagaikan pohon beringin yang lebat pohonnya dan juga banyak akar gantung yang menghiasinya ku harap jika kau tahu hal ini, kau tak bertanya "kenapa" karena aku sendiripun tak tahu cinta bersemi begitu saja di dalam hatiku tanpa harus kumemintanya jujur saja disaat kau jauh aku selalu memikirkanmu tiada henti tapi disaat kau dekat aku selalu gugup malah kadang aku tak mengeluarkan sepatah katapun ku anggap kau hebat kana kau bisa membuat bermacam-macam ekspresi saat kau di dekatku dan juga kau bisa membuat ku berfikir keras saat kau jauh dariku

PUISI BINTANG

BINTANGKU karya  : Dwi Fakhrulia bintangku.. kelap-kelip cahayamu menghiasi langit malam  dengan beraneka warna tuhan bintangku.. kau selalu menemaniku disaat malam datang dan saat matahari telah pulang bintangku.. bersinarlah terus sepanjang malam agar langit tak kelam disaat aku memandang